
Buku
antalogi puisi yang berisi karya pelajar, alumni dan guru MA Manahijul Huda
Ngagel itu adalah buku perdana yang terbit dari penerbit Pilar Nusantara
Semarang. Tujuan diterbitkannya buku itu adalah untuk mewadahi karya para
peserta dan pelengkap dari adanya kegiatan lomba menulis dan deklamasi puisi
tahun lalu.
Acara
yang dihadiri oleh peserta didik, alumni, guru, dan beberapa tamu undangan ini
juga menampilkan pembacaan puisi dari peserta didik yaitu Innarotul Laila
dengan Nur Lailatin Nisfah dan paduan suara dari Harmoni Mahida.
Alfiriz
Nadhira selaku penanggung jawab acara ini juga menjelaskan bahwa dengan adanya
acara ini dia berharap agar di tahun berikutnya akan ada lagi kegiatan semacam
ini “Iya, semoga saja di tahun berikutnya MA Manahijul Huda akan memiliki buku
terbitan lagi agar dapat memotivasi para peserta didik agar semakin bersemangat
belajar dalam dunia literasi.” katanya usai acara saat ditemui redaksi LPS
Cendekia Mahida.
Pembedah
buku pertama dalam acara ini, yaitu Sahrozi. S.Pd selaku guru di MTs Manahijul
Huda Ngagel dan pegiat di teater Trisma ini menjelaskan bahwa masih banyak
koreksi yang harus dilakukan dalam buku antalogi tersebut. Terlebih dibagian
tatanan kata satu dengan lainnya yang kebanyakan tidak dipisah dan acak-acakkan
“Semoga saja jika nanti akan ada antologi atau terbitan buku dari karya pelajar
MA Manahijul Huda lagi, penyunting bisa lebih teliti pada tatanan katanya.
Karena saya melihat masih banyak dibeberapa puisi ada kata satu dengan
seterusnya yang harus diberi sepasi malah tidak. Agar pembaca tidak bingung dan
memudahkan pembacanya. Namun meski begitu saya merasa bahwa buku ini adalah
buku keren. Hebat.” paparnya.
Sedangkan
melalui penjelasan pembedah kedua, yaitu Khoirun Ni’am atau yang lebih terkenal
dengan Ni’am At-Majha juga memaparkan hal serupa dengan pembedah pertama.
Beliau juga menambahi jika diksi yang digunakan masih banyak yang kurang tepat
“Jika ingin menguasai diksi untuk menulis puisi dengan baik, banyak-banyaklah
membaca. Membaca buku sastra atau buku puisi. Karena dengan begitu akan lebih
mudah mendapatkan diksi yang tepat dan juga baik.” pungkasnya