
Suara keras juga dari
PBNU tentunya, secara tegas Rois Aam PBNU, DR. KH. Ma’ruf Amin, MA menolak
kebijakan tersebut dan menemui Presiden RI untuk mengkaji ulang permendikbud
tersebut. Perjalanan selanjutnya, NU semakin gencar mengkritik baik dari
birokrat pemerintah, DPR maupun kalangan akademisi. Sedikit ketakutan tentunya
pihak mendikbud yang was-was dengan posisi yang serba salah.
Pendidikan secara umum
Pendidikan yang
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, harus berorientasi terhadap
pengembangan intelektual peserta didik, juga sekarang bertujuan mencetak
generasi qur’ani, berorientasi pada akhlaq, moral, mental, spiritual sehingga
tercapai dalam pendidikan karakternya, membentuk pribadi yang bermoral, dan
berkarakter. Pada dasarnya manusia saat ini, butuh perhatian terhadap masalah
agama, kenakalan remaja yang berkembang, karena disorientasi terhadap
perkembangan akhlaq peserta didik, diharapkan dengan kurikulum baru melahirkan output
yang baik, dengan digalakkannya pendidikan karakter.
Secara umum pendidikan
berpengaruh terhadap masa depan anak, proses penemuan jatidiri siswa menjadi
pelajar yang mampu mandiri, bersikap sopan, dan mampu mengembangkan
intelektualnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945
bahwa kehidupan bangsa harus lahir generasi-generasi cerdas dan mumpuni dalam
segala hal bukan suatu yang dadakan, butuh proses panjang.
Makanya kalau kebijakan
tidak memihak, terkesan mementingkan golongan tertetu, maka kebijakan tersebut
sangatlah kacau, bukan waktu yang dadakan untuk memperbaruhi dan mengembangkan
cita-cita pendidikan yang luhur, tapi secara pasti harus ada
terobosan-terobosan yang jitu dari pemerintah untuk kebijakan secara menyeluruh
demi kepentingan bersama, untuk bangsa, agama, dan negara.
Menciptakan kehidupan
sosial
Pendidikan juga
bertujuan untuk saling tolong-menolong dalam kehidupan, kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal ini pendidikan yang
berkarakter juga harus mampu berdiri di tengah masyarakat banyak. Juga
diharapkan lulusannya mampu bermanfaat bagi kehidupan sosial, ikut membangun
desa, dan menjadi pelopor yang baik, sehingga pembangunan merata baik di kota
dan di desa.
Pendidikan bertujuan
pada perubahan agent of change, bahkan harus mampu agent of social change, merupakan
agen perubahan sosial yang harus mampu menciptakan peluang gerakan-gerakan
sosial yang menyentuh akar rumput secara langsung. Kehidupan bermasyarakat
sangatlah penting, banyak lulusan akademik yang sekarang dipertanyakan. Kenapa
lulus kuliah banyak yang menganggur, ini pertanyaan mendasar. Karena lulusannya
dicetak secara instan, tidak pandai bersosial, juga mengandalkan melamar
pekerjaan alias lulusan kuliah sekarang ini yang paling penting adalah
menciptakan lapangan kerja, daripada menjadi pekerja pabrikan alias menjadi
budak asing.
Pendidikan di Indonesia
masih harus dibenahi, kurangnya profesor dibidang akademik juga menjadi
kendala, banyak universitas-universitas yang kekurangan profesor, bayangkan
untuk ukuran dengan malaysia perbandingan kita 1:5 untuk kemenangan malaysia,
lebih banyak profesor malaysia yang mampu mendidik dan berpengaruh dalam dunia
pendidikan. Dulu dosen-dosen di Malaysia banyak yang mengambil di Indonesia, tapi
sekarang kebalikan banyak mahasiswa dari Indonesia yang berguru alias kuliah di
Malaysia.
Diharapkan dengan
perbaikan secara simultan dan bersama-sama, dari kemendikbud dan kementerian
agama mampu membenahi pendidikan secara baik, berpikir positif jangan saling
menylahkan tapi berusaha keluar dari akar masalah dengan memperbaiki kebijakan
yang keliru dengan mengkaji bersama kebijakan full day school, apakah masih
layak diteruskan.
Diharapkan kemendikbud
memperhatikan pendidikan di madrasah dan pesantren, pola-pola pendidikan yang
diajarkan di madrasah berbeda dengan pendidikan sekolah umum, dengan melihat
langsung proses pendidikan madrasah, diharapkan kemendikbud menjadi pelopor
untuk tujuan good oriented, yaitu kepentingan bersama bukan kebijakan yang
memihak terhadap golongan tertentu, dan kepentingan tertentu.
Kita juga wajib
berusaha bagaimana pendidikan madrasah untuk lebih baik, lebih baik madrasah
adalah slogan kementerian agama yang wajib dijawab oleh para pendidik madrasah
dan lembaga madrasah untuk bekerja lebih keras lagi demi menciptakan lulusan
yang kompetensinya mampu bersaing dengan lulusan dari sekolah alias pendidikan
umum.
*
FIKRUL UMAM, M.Si penulis adalah pengurus LAKPESDAM PCNU PATI. Penulis buku
pendidikan karakter dengan judul; Kenakalan remaja dan tantangan pendidikan
madrasah.