
Afif Nor selaku ketua
MWCNU menjelaskan perihal keutamaan
orang yang membaca al-Quran, barang siapa yang membaca al-Qur’an dengan
tujuan untuk mendapatkan ridlo Allah Swt. maka akan mendapatkan pahala dan
diberikan keutamaan oleh Allah dan
Sebaik-baiknya hamba Allah adalah orang yang
mempelajari (baik secara lafadz maupun dalam pemahamannya) dan mengajarkan
Al-Qur’an.
Hal senada juga di
ungkapkan oleh KH Ibrohim selaku Rois Syuriyah MWCNU Tayu,” Orang yang membaca
al-Qur’an, dan orang tersebut sudah mahir maka akan bersama para malaikat yang
mulia dan taat. Sedangkan orang yang membaca al-Qur’an dengan keadaan yang
masih kesulitan, maka ada dua pahala untuknya. Orang mukmin yang membaca
al-Qur’an seperti buah lemon, yang harum baunya dan enak rasanya. Orang mukmin
yang tidak membaca al-Qur’an, seperti halnya buah kurma, yang enak rasanya
tetapi tidak ada sama sekali baunya. Orang munafiq yang membaca al-Qur’an,
seperti halnya pewangi yang harum baunya tetapi pahit rasanya. Sedangkan orang
munafiq yang tidak membaca al-Qur’an seperti halnya buah labu, yang tidak
memiliki bau dan pahit rasanya,” pungkasnya.
“Acara rutinan seperti ini
di setiap tahunnya pada bulan puasa kami para pengurus NU beserta
banom-banomnya serta warga nahdliyin mengadakan hataman al-Quran binandhor,
kegiatan tersebut dilakukan untuk syi’ar agama islam serta memberikan pemahaman
kemasyarakat luas apabila membaca al-Quran terlebih lagi dibulan ramadhan akan
mendapatkan banyak pahala,”ujar Saiful Ulum