السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدُ
للهِ الَّذِي جَعَلَ المُؤْمِنِين فِيْمَا بَيْـنَهُمْ إخْوَاناً، وأَوْجَبَ عَلَيْهِمْ أنْ
يَكُونُوا فِي نُصْرَةِ الْحَقِّ أعْوَاناً. والحمدُ للهِ الَّذِيْ رَبَطَ
الأُمُورَ بِأَسْبَابِهَا، وجَعَلَ أفْضَلَ طَرِيْقٍ لِلْوُصُوْلِ إلَى
الْمَقْصُودِ أن تُـؤْتَـى الْبُيُوْتُ مِنْ أَبْوَابِهَا. أشْهَدُ أن لاَّ إلهَ
إلا اللهُ وَحْدَه لَا شَرِيكَ لَهُ،شَهَادَةً نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاةَ مِنَ
النَّارِ وَعَذَابِهَا، ونُـؤَمِّلُ بِهَا الْفَوْزَ بِدَارِ النَّـعِيمِ
وَطِـيْبِ مَأْكَلِها، وعَذْبِ شَـرَابِهَا، وأَشْـهَدُ أنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُولُه: أنْصَحُ مَنْ وَعَظَ وأحْكَمُ الْخَلْقِ فِيماَ قَصَدَ، وأُصَلِّيْ
وأُسَلِّمُ عَلَى هَذَا النَّـبيِّ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ومَنْ سَلَكَ
سَـبِيْلَهُمْ في الْمَقَالِ والْفَعَالِ والْمُعْـتَقَدِ.
أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ
..أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَاتَّقُوْهُ وَاعْـبُدُوْهُ
لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنْ.
Ibadallah, Jama’ah
Jum’ah, rahimakumullah.
Mari
kita senantiasa berusaha meningkatkan kualitas
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu ta’ala dengan memperdalam dan mengembangkan ilmu dan pemahaman kita,
sehingga apa yang kita lakukan senantiasa sesuai dengan petunjuk kebenaran, dan
kita lakukan dengan cara-cara yang benar pula.
Ibadallah, Jama’ah
Jum’ah, rahimakumullah
Siapakah sesungguhnya hakikat pemimpin atau penguasa itu
? Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan :
Pemimpin atau
penguasa adalah peneduh milik Allah di bumi ini sehingga siapapun orang yang
lemah dapat berlindung kepadanya dan siapapun yang teraniaya dapat menang dengan
kekuatannya
Dalam kehidupan ini, secara naluriah, setiap orang pasti
ingin mengedepankan kepentingannya sendiri, sehingga timbullah persaingan dalam
lapangan rizki, terjadilah perebutan jabatan dan perlombaaan mendapat pengaruh.
Dan setelah semua itu, maka akan
terjadi, pihak yang kuat menindas yang lemah dan pihak yang kaya memanfaatkan
yang miskin. Dalam keadaan seperti inilah pemimpin harus lebih berperan dan
penguasa harus menggunakan kuasanya untuk membela yang lemah dan melindungi
yang teraniaya. Demikianlah agama kita menempatkan kedudukan penguasa di
hadapan rakyatnya yang sesungguhnya.
Sebaliknya jika pemimpin tidak berlaku adil, bahkan
menguatkan pihak yang kuat dan melemahkan yang lemah, atau memihak kepada yang
kaya dan mengalahkan yang miskin, maka -menurut Imam Al Marrisi- pemimpin
seperti itu bukanlah dalam naungan keteduhan Allah, namun dalam naungan
kesesatan hawa nafsu dan kesenangannya.
قَالَ العارِفُ
المَرِّيْسِيُّ : هَذَا إذا كَان (السُّلْطَانُ) عَادِلاً وَإِلاَّ (أي وإنْ لَـمْ
يَـكُنْ عَادِلاً) فَـهُوَ في ظِـلِّ النَّفْـسِ والهَوَى[2]
Ibadallah, Jama’ah Jum’ah, rahimakumullah
Untuk itulah, sangat penting bagi kita untuk berikhtiar
mencari pemimpin yang adil, jujur dan bertanggung jawab. Sangat penting bagi
kita, berusaha mencari pemimpin yang bisa memberi keteladanan dan bukan hanya
suka memerintahkan, yang memberikan perlindungan kepada yang papa dan bukan
membela yang kaya, yang menuangkan dan menerapkan progam yang bermanfaat bagi kehidupan dunia-akhirat
dan bukan yang menyembunyikan kebusukan dalam kebaikannya.
Pemimpin ideal seperti inilah yang kita cintai dan
mencintai kita, yang kita selalu berdoa untuk kebaikannya dan diapun selalu
berdoa untuk kebaikan kita. Nabi Panutan kita, Nabi
Muhammad shollollohu ‘alaihi wasallam
telah memberikan gambaran siapakah pemimpin terbaik untuk kita itu. Beliau bersabda:
خِيَارُ أئِمَّتِكُمُ
الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ ، وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ
وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ [3].
“Sebaik-baik pemimpin adalah
pemimpin yang kalian cintai dan mencintai kalian, dan yang selalu kalian doakan
dan mendoakan kalian”
وشِرَارُ أئِمَّتِكُم
الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ ، وَتَلعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ
![4]
“Seburuk-buruk
pemimpin adalah pemimpin yang kalian benci dan membenci kalian, dan yang selalu
kalian laknat dan melaknat kalian”
Oleh
karena itu, pemimpin yang baik bukan yang kita pilih karena telah memberikan
kepada kita uang, hadiah atau imbalan materi lainnya. Tapi pemimpin yang kita
pilih dengan tulus, dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan niat ibadah.
Semoga pada hari Rabo, tanggal 15 Pebruari 2017
nanti, kita mendapat bimbingan dari Allah SWT untuk dapat memilih Bupati dan wakil Bupati Pati
dengan jujur dan bertangggung jawab. Sehingga kitapun diberi-Nya anugerah
–sebagaimana sabda Rasulullah- pemimpin yang merupakan sebaik-baik pemimpin.
أعوذ بالله من الشيطانِ
الرجيم:
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ
الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ
وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ [الزمر/18]
أقُولُ قَـولِيْ هَذا؛
وأسْتَغْـفِرُ اللهَ العَظيمِ لِي ولَكُم ولِوالِدَيَّ وَلِوالِدِيكم ولسائِرِ
المُسلِمينَ مِنْ كُلِّ ذَنْـبٍ
فَاسْتَغْـفِرُوه إنَّـهُ هُو الغَفورُ الرَّحيمُ.
[1] . Hadis ini disebutkan oleh Imam Suyuthi dalam
al-Jami’ ash-Shaghir. Syaikhul Islam Ibnu Taimiah dalam Fatawi-nya, Juz
5, hal. 124 menuturkan hadis dengan redaksi:
السلطان ظل لله في الأرض
يأوي اليه كل ضعيف وملهوف
Dan Ibnu Taimiyah
menghukuminya sahih.
[2] . Ucapan ini dikutip al-Munawi al-Syafii dalam Faidlul Qadir, Juz
4, hal. 188.
[3] . Hadis riwayat Imam Muslim dari Sahabat ‘Auf bin Malik radliyallahu
‘anhu. Juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Riyadlus Sholihin
[4] . Lanjutan dari hadis di atas.