
Buku
ini menjelaskan tentang perumpamaan menawan dari Rasullah dalam hadis-hadis
sahih. Melalui buku ini Nabi Muhammad membuat banyak perumpamaan bagi umatnya
dalam banyak kesempatan dan peristiwa, itulah tema besar dalam buku karya Samih
Abbas ini. Tapi apa sebenarnya perumpamaan itu?
Perumpamaan
adalah perkataan mulia atau bijak yang diungkapkan dengan peristiwa tertentu,
tapi cara pengungkapannya diambil dari yang biasa berkembang luas di
tengah-tengah perbincangan manusia. Lalu, ungkapan tersebut digunakan untuk
menyebut apa saja yang memiliki keserupaan dengannya sehingga disebut
perumpamaan. Perumpamaan ini juga bisa disebut sebagai kebijaksanaan yang
berkembang luas atau nasihat bijak. (hal 12)
Salah
satu contoh untaian hikmah dari Rasullah melalui perumpamaan yaitu dari sebuah
hadis Al-Miqdad ibn Al A-Aswad, Demi Allah, aku mendengar Rasullah saw.
bersabda,Orang yang bahagia adalah yang dijauhkan dari fitnah. Orang yang
bahagia adalah yang dijauhkan dari fitnah. Orang yang bahagia adalah yang
dijauhkan dari fitnah. Dan orang yang ditimpa bala namun dia sabar, sungguh
mengagumkan,(HR. Abu Daud dan Ath-Thabrani).
Orang
bahagia yang dimaksud dalam hadis ini adalah yang mendapatkan kemenangan karena
menjaga agamanya sehingga ia bahagia dengan nikmat akhirat. Fitnah adalah ujian
atau bala. Dengan fitnah ini maka akan dapat dibedakan antara orang yang baik
dan orang yang buruk. Terkadang fitnah juga digunakan untuk menyebut masa yang
di dalamnya kebenaran dan kebatilan bercampur, semua menjadi kacau sehingga
manusia yang benar dan salah susah dibedakan. Pada masa tersebut standar adil
dan bijak menjadi terbalik, sehingga orang yang bohong dianggap jujur, orang
yang dipercaya berkhianat, yang hina dan murahan menjadi mahal, dan orang-orang
bodoh berkuasa. Melalui penjelasan hadis di atas dapat kita simpulkan bahwa
kita harus menjauhi negeri yang tertimpa fitnah dan menjauhi manusia jika kita
berada di tempat tersebut. (hal 62)
Ada
salah satu hadis dari Ibnu Ra Nabi Saw bersabda, jika seseorang mengfirkan
saudaranya maka salah satunya telah menanggung dosa kekafirannya (Hr. Muslim).
Menuduh kafir yang dimaksud disini adalah memanggil “wahai Kafir” atau
semisalnya, namu tidak disertai bukti atau dasar yang menguatkan.(hal 28).
Puluhan
untaian hikmah dari Rasullah yang terrangkum dalam buku ini, ada yang
menerangkan tentang mencari pendamping hidup, tentang belajar ikhlas dan
terpenting banyak hadis-hadis yang dapat kita gunakan sebagai pegangan ketika
kita hidup di dunia ini. Buku ini layak menjadi konsumsi umat nabi Muhammad
yang ingin meneladani kehidupanya.
Judul :
Al Hikam Al Nabawiyyah
Penulis :
Samih Abbas
Penerbit :
Zaman
Tahun terbit :
Cetakan I, 2016
Tebal :
302 hlm
ISBN :
978-602-1687-91-8
Peresensi :
Niam At- Majha