
Pengasuh
Pondok Mansajul Ulum, KH. Liwa’uddin memaparkan
perlu adanya Gerakan Ayo Menulis. “
Karena gerakan tersebut sangat di perlukan sekali karena banyak sekali para
santri yang ikut serta dalam memangun bangsa ini dan harapannya para santri
Takhassus ini mampu menyusun biografi
tokoh-tokoh santriwati Indonesia untuk disuri-tauladani oleh
santriwati-santriwati generasi muda,”katanya.
Namun,
sayangnya kata Liwa’udin minat menulis santri masih minim sekali. Bahkan untuk
menulis kiai/bu Nyai biografi atau pun reportase kegiatan pesantren para santri
banyak yang belum memahami apabila penulisan tersebut sangat penting untuk di
ambil suritauladan bagi gerasi muda setelahnya. Kalau bukan para santri sendiri
yang mengawali, siapa lagi.
Sementara
itu, Narasumber M. Iqbal Dawami Redaktur Jurnal Khittah Lakpesdam NU Pati,
mengemukakan,”Dalam menulis tidak ada yang namanya bakat, yang ada adalah
ketekunan dan kerja keras. Penulisan biografi atau reportase bisa dikatakan
gampang dan susah, karena kita harus mengumpulkan berbagai literatur, wawancara
kesana kemari untuk mengumpulkan data terkait tokoh yang akan kita tulis
nantinya.
Lanjut
, Iqbal Kita sebagai santrinya KH. MA. Sahal Mahfudz harus mampu mengikuti
jejaknya yaitu dengan menulis, karena dengan menulis nama kita semua akan
abadi.
“Indonesia saat ini masih kekurangan penulis
perempuan hal ini adalah kesempatan besar untuk para santriwati,”pungkas M.
Iqbal Dawami. (red)