
“Konferensi kali ini menggunakan
sistem Ahwa seperti MWCNU lainnya. Karena dengan pertimbangan konsepsi
pemilihan melalui sistem Ahwa adalah bentuk pemilihan yang telah di
lakukan mulai dari tingkat pusat hingga
ranting,”jelas Yusuf Hasyim sebagai pimpinan sidang.
Yusuf menambahkan setelah setiap
ranting menentukan siapa saja yang layak di jadikan anggota Ahwa kurang
lebihnya lima orang. Dan lima orang inilah nantinya akan bermusyawarah untuk
menentukan siapa yang pas di jadikan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Majlis
Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Margorejo.
“Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama mengarapkan
kepada ketua terpilih nanti untuk mengemban amanah dan bertanggung jawab kepada
masyarakat kecamatan Margorejo, serta membendung faham faham radikalisme,”ujar
Ketua PCNU Drs. H. Ali Munfaat,
Acara konferensi yang bertempat di
Pondok Pesantren Al-Akrom Desa Banyuurip, dan telah menentukan ketua MWCNU Kec.
Margorejo yaitu KH. M. Imam Al-Mukromin, pengasuh Pon Pesa Al-Akrom, bisa di
bilang tuan rumahnya sendiri yang menjadi ketua.
“Menjadi ketua adalah sebuah
tanggung jawab yang amat besar, tanggung jawabnya bukan hanya di dunia
melainkan di akhirat juga. Maka dari itu, saya berharap kepada
pengurus-pengurus Nahdlatul Ulama lainnya untuk ikut bersama-sama memajukan
Nahdlatul Ulama agar semakin berkembang dan mampu mengikuti tantangan
zaman,”jelas M. Imam Al-Mukromin sebagai ketua terpilih dalam sambutannya.(Am)