“Untuk sementara ini Lakpesdam
konsentrasi dalam kajian dan penelitian, sedangkan untuk tahun depan akan
melakukan pemberdayaan tentang berkebun dilahan sempit kepada masyarakat,
pembuatan pupuk organic serta pemanfaatan sampah.”jelas Ratna Andi Irawan
selaku ketua Lakpesdam NU Pati.
Ekonomi menjadi tulang
punggung sebuah kehidupan. Apalagi kehidupan sebuah organisasi, ekonomi menjadi
hal yang sangat penting sekali. Nahdlatul Ulama adalah sebuah organisasi sosial
keagamaan terbesar di Indonesia, bahkan usianya sudah mau menginjak satu abad.
Namun pada perjalanannya NU yang jama’ah dan jami’iyyahnya tersebar diseluruh
pelosok negeri ini, seakan belum terasa keberadaannya dalam ekonomi. Selalu
terkatung-katung (dalam pendanaan) ketika akan mengadakan kegiatan baik sosial
atau pun agama.
NU melalui kekuatan jami’yah dan jama’ah-nya seyognya mampu memprogramkan gerakan
wiraswasta dan mendorong masyarakat nahdliyin untuk menggalakkan peluang
ekonomi kreatif. Wiraswasta (entrepreneuship)
merupakan solusi alternatif untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat
nahdliyin saat ini. Dengan dibukanya AFTA, masyarakat dituntut untuk kreatif
dan mampu membuka lapangan pekerjaannya sendiri, agar mampu berkompetisi dengan
produk-produk asing yang akan menyerbu dan menghujani Indonesia.
“Dengan wacana
wiraswasta yang ada dalam Jurnal Khittah edisi ini, kami berharap masyarakat
akan mau untuk menciptakan usaha-usaha kreatif yang akan mengangkat ekomominya
sendiri dan masyarakat sekitarnya.”ujar Pimred Jurnal Khittah Khoirun Niam
Untuk kedepannya
Lakpesdam akan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengajak kerjasama
siapa saja yang sesuai dengan jargon Lakpesdam NU.