Istiqomah
Mbah Dullah di kenal dengan sikap
istiqomahnya. Apalagi
ibadah wajib, untuk ibadah sunahpun ,kalau sudah beliau pilih untuk di kerjakan
mak akan beliau kerjakan secara istqomah. Ada saatnya ketika remaja beliau tak
ragu memaksa diri tidur di tangga pintu rumah KH.Nawawi. Maksudnya agar ia bisa bangun
diri di buka oleh KH.Nawawi saat hendak
berangkat sholat subuh.
Tampaknya tak
ada yang memutus istiqomah ini kecuali sakit yang sangat berat.Sebagai contoh : sejak 1998, ketika beliau mulai
sakit dan tak bisa mengimami
sholat berjamaah, beliau
tetap berusaha untuk tidak meninggalkan kebiasaannya sholat berjamaah; meski harus tertatih-tertatih ke Musholla,bahkan
pernah harus memakai kursi roda dan menjadi makmum sambil duduk .
Menurut sumber
yang dekat dengan beliau,
sikap
istiqomah ini adalah hasil perjuangan yang terus menerus sejak beliau masih
mondok di Madura. Sejak
di madura itulah misalnya beliau mulai berusaha mendawamkan puasa Dawud. Ibadah yang
selalu beliau lakukan hampir sepanjang hidup. Memang untuk ibadah
sunnah yang beliau akan memperlakukannya, seolah-olah ibadah wajib, tak heran tiap kali
bisa melakukannya, maka
beliau akan segera menqodlonya di kesempatan selanjutnya.
Beliau sangat sedikit tidur di waktu malam. Kecuali menjalankan
ibadah sunnah hampir setiap malam beliau mempelajari kitab sampai bejam-jam. Bahkan usianya yang
senja, beliau aktif membeli kitab-kitab
baru untuk beliau pelajari.
Tak
heran kalau beliau kaya khazanah pemikran
Islam,
sekaligus
bersikap terbuka dan toleran terhadap gagasan yang baru segar.Wawasan yang luas
dan dalam ini pun tampaknya berusaha beliau sembunyikan dalam pergaulannya
sehari-hari.
Banyak
pertanyaan yang lebih suka beliau
jawab’’saya tidak tahu ! ‘’tapi,
bagi
orang yang teliti sering mengikuti pengajian beliau,baik malam selasa maupun
selasa sore di Masjid Kajen atau dua
jum’at
sekali di desa Tunjugrejo
dan pembahasannya tentang Syarah
al-Hikam tiap kamis di
musholla pondoknya akan segera merasakan keluasan dan kedalaman wawasan beliau
tersebut.
Seringkali, beliau hanya membaca
satu baris dar kitab dan menjabarkannya dengan bening selama satu jam atau
bahkan lebih .Bahkan di tangan beliau tema-tema yang pelik dan abstrak sekitar tauhid misalnya, bisa dipaparkan dengan
enteng dan mudah di cerna.Tentang hal ini KH.MA.Sahal Mahfudz sendiri mengakui
penguasaan KH.Abdullah Salam terhadap khasanah tasawuf dan fiqih .’’Beliau itu
satu satunya panutan setelah ulama Kajen
banyak meninggal, sebab penguasaan tasawuf dan fiqihnya sangat memadai”demikian komentarnya.’’
Tawakal
Mbah Dullah dikenal Tawakalnya.Saat masih
muda ,rumahnya sering dimasuki
maling.Nah,saat itu ada seorang kiai yang menganjurkan beliau untuk
‘’memagari’’yang di maksud oleh kiai tersebut tentu saja berarti memberi
‘’pagar gaib’’berupa bacaan atau barang tertentu: tapi beliau malah
menjawab ‘’sudah kiai’’,sudah ada pagarnya ,tapi tetap saja malingnya masih bsa
menerobos masuk !’’tentu saja yang di maksud disini adalah pagar rumah betulan yang terbuat dari
bambu.Bukan hanya beliiau yang di maksud oleh kiai tersebut,tapi sejak
awal beliau lebih berpegang pada
keyakinan bahwa apa yang sudah ditentukan oleh allah tak akan bisa diubah
manusia. Beliau
khawatir,’’pagar seperti yang di maksud kiai tersebut justru akan menodai
kepercayaan mutlaknya akan penjagaan Allah.
Pernah juga, awal-awal beliau
memegang Madrasah
Mathali’ul Falah, ada
pihak yang jahil membuang kotoran manusia di bangku atas meja madrasah. Ini berlangsung tiap
pagi dan dalam waktu cukup lama.
Beliau
cuma diam dan tidak
menampakkan reaksi apa-apa.Melihat beliau tenag-tenang saja dengan ‘teror’
semacam ini,pihak terorispun merasa perlu meningkatkan kadar ‘teror’nya ; pertama
jumlah kotoran manusia yang di buang lebih banyak : tapi tindakan juga
tidak memancing reaksi beliau.Kedua ,kotoran yang semula Cuma ditaruh di meja
murid.Kini di tingkatkan :bangku atau meja guru mulai menjadi salah satu
sasarannya.Tapi ini juga tidak memancing
reaksi apa-apa dari beliau,beliau tetap ‘rajin’membersihkan
kotoran-kotoran ini sambil teru-menerus tutup mulut meski para para santri
mulai menampakkan keresahan.
Melihat terornya tak mendapat reaksi
seperti yang di harapkan,tampaknya
membuat sang teroris semakin kalap dan mulai bertindak ‘gila’:’’membuang
kotoran manusia kedalam sumur santri.Sumur yang di gunakan banyak keperluan
santri tersebut tentu saja tercemar’’nah, kali ini santri tidak cuma resah tapi sekaligus
mulai menampakkan marah.Melihat gelegat yang kurang menguntungkan kali ini ,barulah
beliau bereaksi ,Reaksi beliau pun bukan dengan menyelidiki dan mencari
pelakunya,melainkan sekedar ajakan pada para santrinya untuk berdo’a bersama :
memohon kepada allah agar membuka hati dan menghentikan tindakan pelakunya.
Setelah peristiwa tersebut ,esoknya teror memang berhenti dan pelakunya tak pernah d ketahui sampai
sekarang.
Ada juga kisah lain tentang sikap
beliau ini,konon ketika terjadi kerusuhan sosial yang menyertai peristiwa G 30
SPKI Pada tahun 1965-1966 ada isu kerusuhan sosial yang berhmbus bahwa pki akan
menyerbu desa kajen.Melihat eskalasi ketegangan sosialyang terjadi waktu itu, tentu saja mendorong
banyak pihak di Kajen untuk gelisah dan
cenderung panik. Tak
mengherankan kemudian banyak kiai yang mngungsi. Melihat keadaan ini,
KH.Abdullah Salam tetap tenang saja,beliau tetap tinggal di rumah dan melakukan
segenap aktifitas kesehariannya seperti biasa.
Beliau yakin
allah akan melindungi dan PKI tak akan pernah menyerbu kajen.Meski demikian
,bukan berarti beliau lengah:beliau tetap waspada dan mengajak santrinya
berjaga-jaga.Ternyata keyakinan beliau benar,PKI tak pernah menyerbu
kajen,meskipun konon sudah sampai di desa sekarjalak yang berdampingan dengan kajen.Beliau nyaris tak
pernah menampakkan kepanikan,meskipun dalam situasi yang di anggap ‘kritis’dan
berbahaya.Sejak awal,keyakinan pada allah menyebabkan beliau tak pernah terusik
oleh carut-marut peristiwa sosial politik di sekitarnya : mulai dari teror
penjajahan jepang,agresi militer Belanda
II Tahun 1945-1949,maupun pemberontakan PKI Madiun 1949 yang juga sempat sampai
kajen.
Beliau juga di kenal tidak mengeluh, bahkan
di saat sakit beratpun.Pernah suatu saat di tahun 1999 Mbah Dullah Jatuh dari
tangga dan punggungnya menghantam pinggiran meja sehingga mengakibatkan tulang
punggungnya menonjol keluar sekitar dua
senti.Saat itu juga tukang pijat yang menjadi
langganan beliau,
dipanggil. Konon,menurut tukang
pijat tersebut,beliau mengalami patah
tulang dan akan sakit sekali bila dilakukan pemijitan.Tapi ,ketika pemijitan
dilakukan mbah dullah cuma
diam saja , sehingga tukang pijat sendiri itu heran. Menurut tukang pijat
tersebut, orang
yang paling muda pun,demikian komentarnya.
Selesai,tukang pijat tersebut
menyarankan mbah dullah agar tidak
banyak berjalan :tetapi beliau tetap berjalan ke mosholla untuk sholat fardhu
berjamaah,shalatnya pun beliau lakukan sambil berdiri.Akibatnya biisa di duga :
belum sampai sepuluh hari tulangnya yang patah menonjol kembali,tukang pijat memijat
kembali di undang untuk melakukan pemijatan ulang.Anehnya,selang beberapa
selang kemudian saat beliau harus check-up tulang padahal sehabis jatuh
tonjolan itu bahkan bisa dilhat dengan mata telanjang. Bersambung..