
Rombongan
dari PCNU terdiri dari Rois Syuriah KH. Aniq Muhammadun, Ketua Tanfidziah H.
Ali Munfaat, M.Pd, Ketua LTM NU Gus Faishol dan beberapa pengurus yang lain.
Dalam tausiyahnya, KH. Aniq Muhammadun mengingatkan kepada warga NU di
Kecamatan Gembong untuk memegang teguh ajaran Aswaja di tengah maraknya
serangan aqidah dari sebagian kelompok yang sering membid’ahkan
amaliyah-amaliyah NU. Kelompok-kelompok seperti itu harus diwaspadai dan
diantisipasi karena dapat membuat bingung masyarakat awam.
Memperkuat
apa yang disampaikan Kyai Aniq, Gus Faishol mempertegas bahwa kelompok-kelompok
yang kerap membid’ahkan atau bahkan mengharamkan ajaran-ajaran NU hakikatnya
menunjukkan kalau mereka tidak pernah belajar. Cara-cara yang mereka lakukan
yang terus menyerang ajaran-ajaran NU justru menunjukkan lemahnya kapasitas
pemahaman agama mereka. Mereka harusnya mencontoh para Kyai NU, di mana untuk
memahami al-Qur’an dan Hadist tidak hanya bermodalkan al-Qur’an terjemah,
tetapi ada perangkat-perangkat lain yang tidak boleh dinafikan, yaitu pemahaman
mendalam tentang Ulumul Qur’an, Ulumul Hadist, Balaghoh, Ushul Fiqih, Nahwu dan
perangkat-perangkat yang lain. Sebagai akibat ketidakmatangan keilmuan yang
dimiliki, tidak mengherankan bila akhirnya lahir produk-produk fatwa yang sesat
dan menyesatkan.(Faiz Aminuddin)