Kehidupan dan kematian adalah kepastian dan titah Allah
bagi semua umat manusia di dunia ini. Kematian merupakan misteri dan momok bagi
kebanyakan orang. Tak jarang dari mereka yang lari ketakutan dengan berbagai
alasan karena menghindari kematian. Benarkah
kematian itu menakutkan, atau justru kematian adalah kenikmatan?Buku karya
Prof. Dr. M. Qurasy Shihab ini menjelaskan tentang hakikat hidup dan mati,
mulai dari proses penciptaan manusia secara evolutif, bagaimana mewujudkan
hidup di dunia ini menjadi bermakna, proses kematian terjadi, hari kiamat,
sampai pada paparan bagaimana proses wafatnya nabi Muhammad SAW, dan Khulafa al-Rasyidin dengan wajah manis mereka.
Dalam melihat hakikat hidup dan mati, setiap manusia dan
agama pasti berbeda. Nietzsche filosof Jerman kenamaan berpendapat, bahwa hidup
di dunia adalah kesusahan, kesengsaraan dan beban yang sangat berat. Ia
memandang hidup ini dengan pandangan buram dan pesimistis. Menurutnya, kematian
adalah sebuah kegembiraan, karena dengan kematian kita terbebas dari beban
hidup yang sangat berat (hal 45-46).Namun, bagi filosof optimistis, hidup di
dunia adalah sesuatu yang sangat indah. Hidup adalah sekarang dan di sini,
karena setelah mati tak ada kehidupan lagi. Pandangan optimistis seperti ini,
menyebabkan mereka terlalu mencintai dan memuja dunia secara berlebihan. Mereka
rela diperbudak oleh kehidupan duniawi. Impian hidup mereka adalah mengumpulkan
kenikmatan dunia, walaupun mengorbankan nilai-nilai luhur. “ Setiap orang di antara mereka ingin
hidup di dunia seribu tahun lamanya”(QS. al-Baqoroh[2]:96). “Mereka
menduga bahwa harta yang dikumpulkan dan yang dihitung-hitungnya akan
mengekalkan”(QS. al-Humazah [104]:3). Mereka
larut dalam perlombaan pengumpulan harta dan kedudukan serta memperbanyak
pengikut sehingga dunia melengahkannya (hal 52-53).
Berbeda dengan pendapat di atas, Islam memandang hidup di
dunia sebagai lahan untuk beramal baik dan bersifat sementara. Hidup diciptakan
agar manusia mampu berlomba beramal baik. Untuk mampu beramal baik dan
menciptakan kehidupan berkualitas, Islam mengajarkan manusia untuk memperkaya
diri dengan ilmu. Dengan ilmu kita mampu mensinergikan antara potensi akal, perasaan dan emosi, sehingga
mampu memperoleh kesempurnaan dan totalitas dalam hidup, terdorong kepada
perbuatan baik, dan terbebas dari kerendahan dan kehinaan dalam hidup. Allah
berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah para ilmuan” (QS.
Fatir[35]:28). Rasa takut
tersebut dapat mendorong seseorang untuk selalu berbuat baik, karena ia tahu
mana yang baik dan mana yang buruk (hal 60-61). Setelah mati, manusia akan
dibangkitkan dan memasuki kehidupan akhirat yang abadi. ”Sesungguhnya hari
kiamat akan datang. Aku hampir saja menyembunyikannya. Kiamat Aku adakan agar
tiap-tiap jiwa yang mukallaf dibalas dengan apa yang ia usahakan” (QS. Thaha [20]:15). Di akhirat,
semua manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas amal baik dan buruknya
yang telah mereka perbuat ketika di dunia (hal 176). Kehidupan yang berkualitas
pada puncaknya akan mengantarkan kita pada proses kematian yang nikmat. Dengan
suka hati kita menerima kematian, karena pada hakikatnya kematian adalah
perjumpaan kita dengan Allah Sang kekasih sejati. Kematian yang terasa nikmat
tercermin pada kematian nabi Muhammad SAW. Ketika akan wafat, Rasul berkata
sambil mengarahkan pandangan ke langit-langit rumah: “ Ya Allah, menuju ar-Rafiq al-A’la
(menuju Teman yang Tertinggi, Allah SWT)” Kematian
yang nikmat juga dirasakan oleh para khulafa
ar-Rashidin, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Mereka semuanya
menghadapi kematian dengan senyum, penuh rasa cinta dan kerinduan pada Sang Kholiq (249-265). Buku setebal 288 halaman
ini, sangat penting untuk dibaca oleh siapapun, terutama umat muslim. Membaca
buku ini, pembaca akan disadarkan bahwa kehidupan dan kematian adalah suatu
kepastian. Dengan kesadaran demikian, pembaca terdorong untuk memaknai hidup
dengan selalu berbuat amal baik, dan pada akhirnya mimpi untuk merasakan indah
dan nikmanya mati akan terwujud ketika ajal telah menyapa.
Judul buku : Kematian Adalah Ni’mat
Penulis : M. Quraish Syihab
Penerbit : Lentera Hati
Tebal : 288 halaman
Tahun terbit : Cetakan 1, April 2013
ISBN :978-602-7720-05-3
Peresensi :R. Andi Irawan